Federation of Asian Motorcycle Industries (FAMI) atau asosiasi industri sepeda motor asia menggelar seminar tahunana di Bali,1-6 September 2019. Kurang lebih 50 peserta perwakilan asosiasi Industri sepeda motor anggota FAMI yang mengikuti seminar. Diantaranya, Indonesian Motorcycles Industry Association (AISI), Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA), Motorcycle And Scooters Assemblers of Malaysia (MASAAM ), Motorcycle Develepment Program Partcipants Association Inc (MDPPA/Philippines), Thai Automotive Industry Association (TAIA), dan Vietnam Association of Motorcycle Manufacturers (VAMM)
Hari pertama , Senin (02/09) seminar mengangkat tema road safety. Pembicara pertama AKBP Nyoman Sukasena, mewakili Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Indonesia
Dalam makala yang dibawakan, Kasubdit Dikyasa Polda Bali memaparkan kondisi road safety dan data-data yang terkait dengan road safety di Indonesia. Paparan ini kemudian dibahas peserta seminar FAMI.
Sementara itu pemakalah kedua, Dr Ni Made Suasti Wulanyani Kepala Departemen Psikologi Fakultas kedoteran Unversitas Udayana mengupas tentang psikologi berkendaraan seperti sikap dan prilaku pengendara motor , termasuk termasuk psikologi pencegahan kecelakaan sepeda motor.Satu diantaranya seperti imbaun speaker di lampu merah.
“Secara psikologi pengendara akan merasa malu ditegur ( sepertitidak memakai helm) melalui speaer di keramaian(lampu merah). Selanjutnya dia pasti akan (menggunakan helm) saat bepergian,” terang Ni Made.
Hari Budianto Sekjen AISI , tuan rumah penyelenggara didampingi Victor Assani Ketua Bidang Road Safety & Motosport AISI menjelaskan , road safety menjadi diskusi yang paling pertama di bahas dalam pertemuan FAMI lantara sebagai asosiasi industi sepeda motor, FAMI merasa bertanggung jawab bersama stake holder lain berusaha melakukan pendekatan mengurangi kecelakaan sepeda motor.
“ Jadi ada dua tujuan seminar safety road yang di bahas dalam seminar road safety FAMI yakni menuruni angka kecelakaan dan mengurangi angka fatalitas .jangan sampai banyak korban nyawa,” kata Hari.